aku tersenyum dalam gembiramu
kau menangis di celah kedukaanku
kala ku bermimpi di siang hari
kau hadir bila malam meniti
kita menyanyi di setiap langkah kaki
kita menyanyi pada baris alunan nurani
tapi aku tidak nampak
pada tanganmu yang bergerak
aku tidak lihat
pada senyumanmu yang tersurat
aku tidak merasa
pada jiwamu yang selalu bersama
hingga kini
aku karam dalam lautan emosiku
terpukul dengan gelombang melankoliku
di tengah arus tsunami hati
yang bergelojak tinggi
yang ku nanti kapal menyelamat
hanya aral harapan yang berselirat
ku ingin kau disampingku selalu
ku mahu mimpi kau dan aku bersatu
tapi mana mungkin impian terlaksana
belum pasti harapan menjadi nyata
bisakah gagak dan merpati
terbang sebelah menyebelah
tak mungkin berdiri sama tinggi
duduk pula sama rendah
namun hatimu bukan palsu
dan jiwaku bukan boneka baldu
disaat aku terus mimpikanmu
akan ku terus mencintaimu
akan ku selalu merinduimu
akan ku sentiasa menyayangimu
meskipun sejak dari mula ku tahu
kau hanya di dalam bayanganku